Sabtu, 21 Februari 2015

Yang Tak Terlihat

Hai!
Kini aku sadar, aku bukanlah yang diinginkannya. Bukan.

Ya mungkin dia memang sudah mapan, masa depan cemerlang, tapi satu hal yang harus kau sadari, dia penjahat hati seseorang yang tulus! Sangat tulus! Sampai kau tak memahami ketulusan orang tersebut. Dan kau tidak akan sadar kalau orang tersebut benar-benar tulus.
Mulanya dia akan bersikap baik. Baik sekali sampai kau akan terhipnotis dengan apa yang dilakukannya terhadapmu. Dari sikapnya yang enjoy, perkataannya yang (mungkin) bisa dibilang sangat terbiasa seolah sudah kenal sejak lama, dan kebaikannya yang membuat hatimu meleleh. Kau akan menanamkan benih ketulusan. Kemudian kau akan naik ke lembah. Dan kau akan berharap setinggi-tingginya bahwa ketulusanmu akan sampai ke puncak. Tidak. Itu hanya mimpi. Ya, mimpi. Khayalanmu terlalu tinggi. Jangan gunakan kelebihanmu untuk berpikir yang mustahil.
Asal kau tahu saja, ketika kau berada di lembah ketulusanmu, dia akan menghindar dan terus menghindar sampai kau tidak akan mau dengannya lagi.
Tidak. Tidak sampai puncak. Hanya sampai lembah kau akan diberhentikan oleh ketidakjelasan, penuh tanda tanya, dan mungkin kau akan berpikiran sama denganku, "dia tidak seserius itu". Kau akan merasakan apa yang namanya frustasi, stres, bahkan jika mentalmu rentan, kau akan gila.
Kau memendam ketulusan itu. Mencoba menahannya agar tidak meluap. Tapi kenyataannya? Ketulusan itu akan tumbuh dengan subur dihatimu. Tak dapat kau hindari, sekali pun kau mencoba membunuhnya. Hingga pada akhirnya kau akan disadarkan beberapa orang bahwa "dia tak baik untukmu. itu sudah jelas bahwa dia tidak serius denganmu".
Ketika itu kau akan sadar bahwa benih yang kau tanamkan hanyalah sia-sia. Perlahan ketulusan yang kau tanamkan akan layu. Semakin layu. Dan semakin layu. Hingga pada akhirnya kau semakin sadar "dia tidak baik untukku" dan kau akan benar-benar mencabutnya hingga ke akar.
Kosong sudah lahan itu.
Lalu kau menanamkan benih kepercayaan pada Tuhan YME "suatu hari akan ada orang yg lebih baik darimu. Allah tahu mana yang harus dijadikan pelajaran, mana yang akan menjadi masa depan". Bukan hanya itu, tapi kau juga akan menanamkan benih kesabaran. Kau akan menyiramnya dengan kalimat "astaghfirullah" dan melapangkan dadamu, berpikir positif, serta menggertakkan dirimu "aku bisa! aku harus bisa! aku yakin bisa!!!". Kemudian kau akan menunggu hasil dari benih yang kau tanam. Kau akan ditunjukkan 'dia' yang sebenarnya dan kau akan melihat pula hasil sandiwara yang dia lakukan terhadapmu sebagai karma yang pantas ia dapatkan.

1 komentar:

  1. video of a video of a live casino shooting at an
    Video of a live casino shooting at an open table casino, which was seen on Sunday, December youtube mp3 14, 2020 In this video, you will see the video and the

    BalasHapus